Nama : Hilal Hamdiansyah Zulhakim
Kelas : X MIPA 2
No.Absen : 13
Tema : Air Sungai Bermanfaat Bagi Pengairan Sawah dan Ladang
Sekolah : SMA NEGERI 1 GARUT




















Pemanfaatan Air Sungai Bagi Pengairan Sawah dan Ladang
            Sungai adalah salah satu kenampakan alam yang memiliki pola yang beragam , yaitu bersumber dari mata air menuju ke laut atau dari hulu yang menuju ke hilir. Sungai memiliki 1001 manfaat bagi kehidupan manusia. Salah satu manfaatnya yaitu sebagai pengairan sawah dan juga ladang. Pada dunia pertanian pemanfaatan air sungai bagi pengairan merupakan hal yang sangat penting. Pemanfaatan air sungai untuk irigasi bisa digunakan untuk mengairi dan memberikan pasokan air dilahan pertanian.  Biasanya para petani megairi suatu lahan pertanian dengan cara membendung sumber air atau biasa kita sebut sebagai irigasi. Irigasi terbagi atas macam-macam bentuknya yaitu :
1.Irigasi Lokal
            Irigasi Lokal adalah irigasi yg melakukan kerja distribusi air menggunakan pipanisasi atau pipa yang dipasang di suatu area tertentu sehingga air hanya akan mengalir di area tersebut saja.
2.Irigasi Permukaan
            Irigasi macam ini umumnya dianggap sebagai irigasi paling kuno di Indonesia. Tekniknya adalah dengan mengambil air dari sumbernya, biasanya di sungai menggunakan bangunan berupa bendungan atau pengambilan bebas.
3.Irigasi Bawah Tanah
            Irigasi ini disebut juga Irigasi Bawah Tanah karena menerapkan sistem pengairan bawah pada lapisan tanah untuk meresapkan air ke dalam tanah di bawah daerah akar menggunakan pipa bawah tanah atau saluran terbuka.
4.Irigasi Pompa Air
            Irigasi ini menggunakan tenaga mesin untuk mengalirkan berbagai jenis-jenis aie dari sumber air, misalnya sumur ke lahan menggunakan pipa atau saluran.
5.Irigasi Timba/Ember
            Irigasi jenis ini dilakukan dengan tenaga manusia, yakni para petani yang mengairi lahannya dengan menggunakan ember atau timbaan.
Semua jenis irigasi tersebut digunakan oleh para petani untuk menunjang kegiatan sistem pertanian.
            Sebetulnya sistem irigasi sudah dikenal pada zaman Yunani Kuno, namun zaman dahulu irigasi masih menggunakan cara tradisional dan kualitas sistem irigasi belum se-modern sekarang. Zaman dahulu para petani melakukan irigasi dengan cara membendung parit-parit atau selokan lalu menyalurkan airnya ke lahan atau sawah mereka. Tetapi, ada juga yang membendung air dengan cara melakukan pengangkutan air menggunakan ember. Namun, di zaman sekarang cara tersebut sudah tidak efisien lagi, ditambah dengan adanya musim kemarau yang sangat panjang menjadikan cara tersebut mulai ditinggalkan oleh petani.
            Sekarang, petani sudah tidak sulit lagi membendung air untuk mengairi sawah dan ladang mereka. Mereka membuat irigasi dengan sistem buka tutup, yaitu sistem irigasi yang apabila petani membutuhkan air, maka mereka tinggal membuka saja sitem saluran tersebut, begitupun dengan sebaliknya. Selain itu, petani dimudahkan dengan adanya fasilitas pembangunan irigasi ke daerah-daerah yang dilakukan oleh pemerintah. Sehingga, mereka tinggal hanya memakai sistem irigasi tersebut tanpa harus repot memikirkan soal biaya.
            Di Indonesia sistem irigasi sudah banyak digunakan oleh para petani. Sistem irigasi yang paling terkenal di Indonesia bahkan sudah diakui oleh UNESCO adalah sistem irigasi Subak. Subak adalah sistem pengairan sawah atau ladang (irigasi) yang dilakukan secara tradisional di wilayah Bali. Subak oleh masyarakat Bali tidak semata digunakan hanya untuk mengatur masalah teknis irigasi saja, melankan juga digunakan sebagai aspek sosial dan aspek religius (agama) seperti ritual peribadatan untuk memohon rezeki dan juga kesuburan.
            Selain untuk mengairi sawah atau lahan pertanian. Irigasi mempuyai tujuan dan juga fungsi lainnya, yaitu:
1.Memasok kebutuhan air tanaman.
2.Menjamin ketersediaan air.
3.Menurunkan suhu tanah.
4.Mengurangi kerusakan akibat frost.
5.Melunakan lapisan keras pada saat pengolahan tanah.
6.Memupuk atau merubuk tanah, karena air sungai memiliki zat-zat yang baik untuk pertumbuhan tanama
7.Membilas air kotor, biasanya air kotor terdapat di daerah perkotaaan. Saluran-saluran di daerah perkotaaan banyak sekali terdapat kotoran yang mengendap apabila dibiarkan, sehingga perlu dilakukan pembilasan.
8.Memberantas hama, gangguan hama pada tanaman, seperti sudep, tikus, wereng dan ulat. Gangguan hama terseut dapat diberantas dengan cara menggenangi permukaan tanah tersebut dengan air sampai batas tertentu.
9.Membersihkan tanah, dilakukan pada tanah yang tidak subur. Salah satunya dengan penggenangan air untuk melarutkan unsur-unsur berbahaya dan dialirkan ke tempat pembuangan.
10.Mempertinggi permukan nilai tanah, misalnya dengan perembesan melalui dinding-dinding saluran, permukaan tanah dapat dipertinggi untuk memungkinkan tanaman  tersebut untuk mengambil air melalui akar meskipun permukaan tanah tidak dibasahi.
           
            Sudah selayaknya kita selaku manusia menjaga sungai. Karena sungai memberikan 1001 manfaat bagi kehidupan manusia maupun hewan dan juga tumbuhan. Maka dari itu ayo kita tingkatkan bersama menjaga kelestarian sungai dengan hal kecil saja seperti tidak membuang sampah ke sungai dan tidak membuang limbah pabrik ke sungai yang bisa menimbulkan pencemaran air dan mengganggu ekosistem di sungai.

Daftar pustaka:


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Air Sungai Bermanfaat Bagi Pengairan Sawah dan Ladang

Penyebab Utama Kerusakan Alam Adalah Perilaku Manusia

Sampah Yang Dibuang Ke Sungai Akan Menyumbat Aliran Air Sungai